CERITA DAN KARYA CORAT CORET SI MEGOL

Selasa, 20 April 2010

Menjadi Spd

Udah hampir dua tahun gue menyadang gelar Spd. Spd bukanlah Seorang penuh duit atawa Seorang penyanyi dangdut. Spd adalah sebuah gelar yang berat. Seberat konde wisuda. Spd adalah Sarjana Pendidikan. Sebuah gelar yang memiliki muatan akademis dan pragmatis di dalamnya. Dengan gelar itu gue punya hak dan kewajiban untuk mempraktekan ilmu yang telah gue dapat selama gue duduk di bangku kuliah.
Tapi gue merasa gue gak cocok dengan gelar itu karena gue tidak dididik sebagai pendidik tetapi dididik sebagai manusia pelunas sks aja. Manusia yang dicekokin teori tanpa mau dan atau bisa menyerap, mengingat, memaknai bahkan mempraktekan teori itu. Gue nyesel juga kenapa dulu (saat masih nguli ilmu/ngelmu) gue gak ngegali sedalam-dalamnya ilmu pendidikan. Selama lima tahun gue hanya menjadikan kuliah sebagai rutinitas aja. Layaknya makan, minum, tidur dan buang air besar. Rutinitas dengan sedikit makna. Bisa dibilang cuma numpang duduk di kelas. Nyatet sih nyatet tapi catetan itu gunanya cuma buat UTS atau UAS aja. Abis itu selesai, lupa dengan apa yang didapat. Pragmatis banget gue.
Gue aja gak tahu pendidik itu apa, gue aja asing dengan kata pendidik. Yang gue tahu gue itu sekolah untuk mendapat predikat sebagai sarjana, untuk cari kerja. Bukan untuk menyerap ilmu. Instannya gue masuk jurusan pendidikan supaya bisa jadi guru karena gue pikir jadi guru itu gampang. Tinggal menyampaikan apa yang ada di buku. Gak usah belajar neraca perdagangan, gak harus mengerti rumus matematika, gak harus ngapalin kode-kode aneh atau ngebedah-bedah mayat segala. Padahal gak cuma itu doang. Karena jadi guru juga mesti wajib menjadi pendidik. Menjadi sosok yang bisa memberi makna dibalik apa yang disampaikan. Bukan hanya menyampaiakan materi secara verbal. Sehingga materi menjadi kata-kata kosong tanpa muatan.
Malah, penelitian gue aja bukan penelitian pendidikan. Malahan gue mengumpulkan sebanyak-banayaknya puisi atau catatan pribadi yang sama sekali gak ada hubunganya dengan riset pendidikan. Dengan dalih ingin menyaingi Kartini. Kali catatan gue bisa menginspirasi orang.....
Kalo ke perpustakaan, gue lebih sering nyari novel atau buku-buku yang gak ada hubunganya sama ilmu pendidikan. Rak-rak buku pendidikan gue sambangi sesekali kalo ada tugas mata kuliah pendidikan. Dan lagipula gue mendapat ilmu pendidikan cuma lima mata kuliah aja. Dan itu mata kuliah untuk ngedapatin Akta 4. Satu syarat menjadi guru. Dosenya juga gak nekenin apa guna mata kuliah ini nantinya. Gue gak pernah tuh dikasih tugas praktek ngebuat kurikulum kek, kompetensi dasar pendidikan, satuan pembelajaran atau membuat media pendidikan yang mumpuni supaya dunia pendidikan maju.
Emosi khan gue. Terus apa hubunganya ya. Maksud gue hubungan antara intensitas kehadiran gue di depan rak buku-buku pendidikan sama jumlah mata kuliah pendidikan yang gue pikir kurang. Ada gak sih?
Tapi ada sih ilmu yang nyangkut-nyangkut sedikit. Itu juga dikit banget-- sepersekian milyar dari lmu pendidikan yang maha luas. Ya gue cuma tahu bahwa pendidikan itu bertujuan untuk memanusiakan manusia dari segala aspek ranah kecerdasan. Entah itu kognitif, afektif dan atau psikomotorik. Gue si yakin dengan seyakin-yakinya kalo gue masih buta ilmu pendidikan dan butuh belajar lagi psikologi pendidikan. Lagi juga selama ini gue mendidik dengan teori yang gue buat sendiri, yaitu megajar dengan tekad: yang penting gue terlihat keren di depan para murid yang gak tahu apa-apa.
Gue lebih meyerap ilmu duniawi dan hedonisitik ketika masih kuliah. Yang gue inget dari kuliah adalah. Ilmu perdolanan. Itu adalah sempalan dari ilmu seni kuliner, pariwisata dan ilmu transportasi. Yang gue patri di bagian otak gue adalah memori ketika jalan-jalan ke tempat yang asyik bersama temen-temen kuliah gue, yang bagi gue adalah guru-guru hidup gue. Gue selalu inget kemana aja gue pernah jalan-jalam sama mereka, jajan apa aja atau nonton film apa aja dan juga topik obrolan apa aja yang selalu di obrolin.
Gue rasa Spd yang ada di belakang nama gue memiliki kepanjangan Sarjana Perdolanan.










Suatu hari di bulan April 2010


Mega Yang kata orang-orang udah Spd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar