CERITA DAN KARYA CORAT CORET SI MEGOL

Rabu, 13 April 2011

Cinta Platonis terhadap B

Pernah gak lo cinta sama suatu tempat yang belum lo kunjungin? Cuman liat gambarnya di kalender, kartu pos ataupun di halaman wikipedia?
Gue lagi mengalami cinta platonis terhadap tempat tersebut.
Gue mau banget tinggal di tempat itu, membangun hidup di situ.
Bahkan gue mau jadi nelayan di situ. Meskipun gue gak tau cara nangkep ikan gimana, jenis ikan laut itu apa aja...yg gue tau cuman ikan kakap, ikan tongkol, ikan teri, ikan kerapu, baronang, kembung, cumi dan udang. Gue gak tau gimana cara ngejalanin perahu. Yang paling mengerikan gue gak tau caranya ngadepin bajak laut!
Tapi demi cita-cita gila ini gue akan lakukan apa saja untuk mendapatkannya. Obsesif kompulsif banget ya? hahahahahahaahaha


Banda Neira, ya itulah nama tempat itu. 


Gugusan pulau vulkanis di tenggara Pulau Ambon, yang memiliki kisah historis yang eksotis. Pulau yang dihadiahi Tuhan dengan pala atau Myristica fragrans. Nama latin pala sudah membuat gue merasakan desiran aneh di dada. Pulau yang menarik minat bangsa kulit putih yang menggantungkan hidupnya pada rempah.
Saat itu rempah digunakan orang Eropa untu mengawetkan daging, membumbui masakan dan menghangatkan badan. Rempah itu sumber konflik abad 16 sampai ke 17, bisa disandingkan dengan minyak bumi pada masa kini. Spanyol, Portugis, dan Belanda datang silih berganti untuk memeras kekayaan pulau tersebut. Membangun benteng. Membangun masyarakat koloni kulit putih pertama di bumi Nusantara.
Berkat pala, yang seharusnya mendatangkan kemakmuran bagi Banda Neira, kesengsaraan diderita oleh penduduk Pulau Banda. J.P Coen pernah melakukan pembantaian terhadap 44 orang terpandang di Banda neira dan puluhan ribu penduduk Banda Neira karena silau dengan untung yang didapatkan dari pulau penghasil pala. Untuk mendapatkan pala J.P Coen dan pasukan samurai dari jepangnyanya harus menebas kePala orang Banda. Untuk memperingati kekejaman tersebut rakyat Banda Neira membuat monumen yg dinamakan parigi rantai. Miris.....penderitaan dimonumenkan.
Banda Neira tidak saja meninggalkan kenangan buruk. Hatta sang proklamator, pernah mengalami masa masa indahnya selama enam tahun di Banda Neira..Sjahrir, Cipto, dan Iwan kusuma Soemantri juga pernah diasingkan di sana. Benih perlawanan dan kolonialisme di indonesia berdampingan lahir di Banda Neira. Bukan di Batavia



Hatta menyebut Banda sebagai miniatur Indonesia. Jika Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa sedang berproses menjadi sebuah bangsa baru, maka sesungguhnya orang Banda telah final menjadi sebuah suku bangsa baru dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia Baru yang dicita-citakan itu. Kenapa bisa begitu? Karena sebagai sumber rempah yang dicari cari Banda menjadi magnet bagi banyak bangsa. Portugis, Belanda, Cina, Bugis, Melayu, Arab, dan Inggris. Kesemua bangsa pendatang itu tidak hanya melakukan kontak budaya dgn penduduk asli yg hitam manis namun mereka juga menikahinya
Akibat percampuran tersebut. Masyarakat Banda neira berpenampilan menarik berkulit cokelat dan sebagaian mereka bertampang indo. Aw aw aw.... (berdoa dalam hati dapat jodoh orang Banda Neira)
Selain memiliki latar historis yang epic......Banda Neira juga memiliki keindahan alam yang luar biasa. Beberapa blogger asing yang pernah ke Banda Neira, menyebut Banda Neira sebagai heaven on earth....
Taman bawah lautnya diakui sebagai taman bawah laut terindah. Pada tahun 2010 Banda Neira dijadikan spot festival sailing dunia.



gue yang sekalii gak bisa berenang....sudah menetapkan tujuan hidup gue ke Bana Neira. Gue bahkan gak bercita-cita pengen naik haji. Gue cuman mau tinggal di sana dan mungkin saja beranak pinak di sana.
Kecintaan platonis gue bertambah ketika gue baca novel Rahasia Medee karangan Es Ito. Pada novel tersebut Banda Neira dijadikan salah satu lokasi kejar kejaran pencari harta karun VOC. Diceritakan juga di Banda Neira ada kumpulan ksatria sakti yang membuat Belanda segan dengan orang-orang pulau ini. Gue sebagai pecinta novel suspense makin tergila-gila dan terobsesi dengan pulau yang kalo di travel book pasti gak akan disebut karena udah ada pulau berawaln huruf B yang begitu mendominasi dunia pariwisata Indonesia, Bali.


Sebagai orang yang hanya mengenal Banda Neira dari gambar dan kisah kisah yang bersumber dari blog. Gue hanya bisa menggambarkan banda Neira dari kaca mata orang awam dalam ratusan kata. Mungkin kalo gue udah menginjak daratan Banda Neira dan tinggal di sana gue akan berkata apa apa kecuali: Am HERE God.....


Kalo Tuhan memberikan gue kesempatan untuk mewujudkan obsesi gue ini, cinta gila gue ini. Gue akan menjadi penduduk di sana. Menggantungkan hidup gue dari alamnya. Bercampur baur dengan penduduknya yang ramah. Gue akan menginjak tanahnya dengan perasan cinta yang meledak-ledak. Menikmati setiap detik kehidupan gue di sana.


TUHAN POKOKNYA AKU MAU TINGGAL DI BANDA NEIRA. TITIK.
TUHAN KALO GAK DIKABULIN AKU AKAN MERENGEK SEPERTI BOCAH YANG MENDAMBA TINGGAL DI ISTANA BISKUIT

Depok, ribuan mil dari Banda Neira
13 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar